SEORANG PENGGUNA TELAH BERTANYA 👇
Tentukan biloks cl dalam senyawa hclo3 adalah
INI JAWABAN TERBAIK 👇
Bilangan Oksidasi (Biloks) unsur Cl dalam molekul Ca(ClO₂)₂ adalah +3
Sebelum masuk ke penjelasan, saya melakukan perbaikan pada soal yaitu Ca(ClO₂)₃ seharusnya adalah Ca(ClO₂)₂.
Penjelasan:
Bilangan oksidasi (Biloks) adalah bilangan yang menunjukkan keadaan elektronik suatu atom, ion atau molekul kekurangan atau kelebihan elektron. Apabila atom, ion atau molekul kekurangan elektron maka biloksnya akan bernilai positif.
Sebaliknya jika atom, ion atau molekul tersebut kelebihan elektron maka biloksnya akan bernilai negatif. Sebagai contoh ion Ca⁺² memiliki biloks +2, hal ini berarti ion tersebut melepas 2 elektron.
Dengan mempertimbangkan keelektronegatifan unsur, dapat disimpulkan suatu aturan untuk menentukan bilangan oksidasi adalah sebagai berkut:
1. Unsur Bebas, atomnya memiliki bilangan oksidasi = 0
2. Flourin, unsur yang paling elektronegatif dan membutuhkan tambahan 1 elektron, atomnya mempunyai bilangan oksidasi -1 pada semua senyawanya.
3. Bilangan oksidasi atom unsur logam selalu bertanda +
Untuk logam Alkali (Golongan I A) = +1
Untuk logam Alkali Tanah (Golongan II A) = +2
4. Bilangan oksidasi suatu unsur dalam bentuk ion tunggal adalah sama dengan muatannya
Contoh: Cl⁻ = -1
5. Bilangan Oksidasi atom H umumnya = +1, kecuali dalam senyawaan logam, dimana bilangan oksidasi atom H = -1 dikarenakan unsur logam lebih elektropositif dari unsur Hidrogen
Contoh:
Bilangan Oksidasi atom H dalam NaH, BaH₂ = -1
6. Bilangan Oksidasi atom O umumnya = -2, kecuali pada contoh:
F₂O = +2
H₂O₂ = -1
KO₂ = -1/2
7. Jumlah Bilangan Oksidasi atom unsur-unsur dalam suatu senyawa = 0
8. Jumlah Bilangan Oksidasi atom unsur-unsur dalam suatu ion poliatom = muatannya.
Berdasarkan aturan di atas maka kita bisa menentukan Biloks unsur Cl dalam Ca(ClO₂)₂, yaitu:
mengacu pada aturan nomer 7 yaitu Jumlah Bilangan Oksidasi atom unsur-unsur dalam suatu senyawa = 0
maka:
Jumlah Bilangan oksidasi Ca(ClO₂)₂ = 0
berdasar pada rumus molekul di atas kita ketahui terdapat 3 unsur penyusun yaitu Ca, Cl, dan O sehingga kita bisa menentukan nilai bilangan oksidasi unsur Cl berdasarkan pada nilai bilangan oksidasi unsur Ca dan O yang didasarkan pada aturan di atas.
selanjutnya, untuk penentukan bilangan oksidasi (Biloks) unsur Ca mengacu pada aturan nomer 3 yaitu:
Bilangan oksidasi atom unsur logam selalu bertanda +, dimana untuk logam Alkali Tanah (Golongan II A) = +2
maka diketahui bahwa nilai Biloks Ca = +2
selanjutnya, untuk penentukan bilangan oksidasi (Biloks) unsur O mengacu pada aturan nomer 6 yaitu:
Bilangan Oksidasi atom O umumnya = -2
sehingga perhitungan Jumlah Bilangan oksidasi Ca(ClO₂)₂ = 0,
Biloks Ca + 2 x Biloks Cl + 4 x Biloks O = 0
(+2) + 2 x Biloks Cl + 4 x (-2) = 0
(+2) + 2 x Biloks Cl + (-8) = 0
2 x Biloks Cl + (-6) = 0
2 x Biloks Cl = +6
Biloks Cl = +3
Kesimpulan:
Jadi berdasarkan hasil perhitungan Bilangan Oksidasi Cl di atas diketahui bahwa nilai Bilangan Oksidasi unsur Cl dalam molekul Ca(ClO₂)₂ adalah bernilai +3.
Semoga membantu.
Pelajari soal-soal reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks) lainnya melalui link berikut:
Selamat Belajar dan Tetap Semangat!!!
———————————————————————————————–
Kelas : X
Mapel : KIMIA
BAB : Redoks
Kode : 10.7.9.
————————————————————————————————
jawaban: -1
Penjelasan: Ba(ClO)2
+2 + 2x + -4 = 0
-2 + 2x = 0
-2 = 2x
x = -1
jawaban:
LiClO ⇄ Li⁺ + ClO⁻
ClO⁻ = -1
Cl + (-2) = -1
Cl = 1
Biloks Li = +1
Biloks Cl = +1
Penjelasan:
Bilangan Oksidasi atau yang biasa disingkat biloks didefinisikan sebagai jumlah muatan negatif dan positif dalam atom, yang secara tidak langsung menandakan jumlah elektron yang telah diterima atau diserahkan.
ATURAN PENENTUAN BILANGAN OKSIDASI
Dalam memudahkan penentuan bilangan oksidasi, harus dipahami terlebih dahulu mengenai aturan penentuan bilangan oksidasi yang dijabarkan sebagai berikut :
1. Bilangan oksidasi untuk unsur – unsur bebas (dalam bentuk atom, atau molekul unsur) adalah 0 (nol).
Unsur bebas berbentuk atom contohnya Ca = 0, Na = 0, Al = 0 Unsur bebas dalam bentuk molekul contohnya H₂ = 0; O₂ = 0 ; Cl₂ = 0
2. Bilangan oksidasi logam dalam suatu senyawa bernilai positif. Nilainya bergantung pada jenis logam.
Contohnya bilangan oksidasi Na pada NaCl, NaOH, Na₂SO₄ = +1
3. Bilangan oksidasi unsur golongan VIA (O, S, Se, Te, Po) yang berikatan pada senyawa biner adalah -2, dan unsur golongan VIIA (F, Cl, Br, I, At) yang berikatan dalam senyawa adalah -1.’
Bilangan oksidasi unsur Cl pada KCl, BaCl₂ adalah -1. Bilangan oksidasi unsur S pada H₂S dan BaS adalah -2.
4. Bilangan oksidasi unsur H pada bentuk senyawanya adalah +1.
5. Bilangan oksidasi unsur O pada bentuk senyawanya adalah -2, kecuali
Dalam senyawa yang berikatan dengan F, bilangan oksidasinya adalah +2. Dalam senyawa peroksida, seperti H₂O₂, Na₂O₂ dan BaO₂ , bilangan oksidasinya adalah -1. Dalam senyawa superoksida, seperti KO₂ dan NaO₂, bilangan oksidasinya adalah -½.
6. Untuk atom lain yang memiliki deret bilangan oksidasi yang berbeda dapat ditentukan melalui perhitungan dari data aturan bilangan oksidasi yang sudah diketahui.
#BelajarBersamaBrainly
Tetap semangat ya dalam belajar. Semoga jawaban ini bisa membantu. Untuk lebih memahami materi silahkan untuk mempelajari link dibawah ini
Penjelasan:
Ba(ClO4)2 =
BaCl2O8 = bo Ba + (2 × bo Cl) + (8 × bo O) = 0
+2 + (2 × bo Cl) + (8 × -2) = 0
+2 – 16 + (2 × bo Cl) = 0
-14 + (2 × bo Cl) = 0
2 × bo Cl = +14
bo Cl = +14 ÷ 2
bo Cl = +7
jadi bilangan oksidasi Cl pada senyawa Ba(ClO4)2 adalah +7
Ba=+2
Cl2=-1
b)HClO2
H=+1
Cl=+7
O=-2
c)KClO3
K=+1
Cl=+5
O=-2
biloks Cl = -1
b. HClO
biloks cl = +1
c. HClO3
biloks Cl = +5
d. ClO4
biloks Cl = +8
K Cl
+1 -1
B.O Cl = -1
b.
Cl O₄⁻
+7 -8 = -1
B.O Cl = +7
c,
Mg Cl₂
+2 -2
B.O Cl = -2/2 = -1
d.
K Cl O₃
+1 +5 -6
B.O Cl = +5
Ba = +2
+2 + 2Cl = 0
2Cl = -2
Cl=-1
HClO4
H=+1
O=-2 x 4 =-8
1 + Cl + (-8) = 0
Cl = +7
KClO3
K=+1
O=-2 . 3 = -6
1+ Cl +(-6) = 0
Cl = +5
: 1 + 35,5 + 4.16
: 36,5 + 64
: 100, 5
biloks KMnO4 : Ar K + Ar Mn + 4. Ar O
: 39 + 55 + 4.16
: 158