Contoh teks tanggapan kritis tentang pendidikan

SEORANG PENGGUNA TELAH BERTANYA 👇

Contoh teks tanggapan kritis tentang pendidikan

INI JAWABAN TERBAIK 👇

Jawaban
Jawaban yang benar diberikan: dafa6696
Judul: SMA atau SMK ?

Evaluasi :

Mungkin ada sebagian atau bahkan kebanyakan orang tua dan juga siswa SMP seringkali dibingungkan dengan pilihan ini. Terutama bagi siswa kelas 9 yang sebentar lagi akan lulus dan harus segera menentukan pilihannya. Tentu untuk memilih akan masuk SMA ataupun SMK tidak boleh sembarangan. Kita harus mempertimbangkan kekurangan dan kelebihan dari masing – masing pilihan sebelum kita memilihnya. Apa saja alasan – alasan yang dapat memperkuat langkah kita?

Deskripsi Teks :

Alasan yang pertama, kita pasti sudah mengetahui jika lulusan SMK lebih mudah dan lebih siap untuk bekerja jika dibandingkan dengan lulusan SMA. Karena di SMK siswa tidak hanya diajarkan teoretik yang mendalam sesuai jurusannya saja, melainkan disana para siswa juga dibekali dengan kemampuan praktek yang sangat menambah pengalaman dan memberikan gambaran nyata tentang dunia kerja. Seperti yang sering kita dengar atau lihat, para siswa SMK seringkali melaksanakan PKL (Praktek Kerja Lapangan) atau yang biasa disebut dengan istilah “magang”. Saya sepakat dengan hal ini karena pada SMA, siswa hanya diajarkan teoretik saja secara mendalam. Sehingga lulusan SMA harus kuliah dulu jika ingin mendapatkan pekerjaan.

            Mungkin banyak orang yang beranggapan bahwa setelah lulus dari SMK nanti, kita tidak bisa lanjut ke perguruan tinggi. Hal ini tentu salah, karena siswa SMK tetap bisa melanjutkan ke perguruan tinggi. Kelebihan masuk SMK, siswa mempunyai hardskill berupa kemampuan kejuruan yang spesifik sehingga ketika kuliah seorang siswa mengambil jurusan yang sama dengan ketika dia SMK, maka dia akan lebih mudah untuk mempelajari materi kejuruannya. Sedangkan di SMA, siswa lebih diajarkan kemampuan teoretik saja.

            Namun, jika dibandingkan dengan SMA, materi – materi yang diajarkan di SMK tidak seluas materi – materi yang diajarkan di SMA. Hal ini karena di SMK kita lebih diajarkan secara detail pada jurusan yang kita ambil saja. Sedangkan di SMA kita diajarkan berbagai macam materi sesuai bidang yang kita ambil, misalakan bidang IPA. “Siswa SMK dapat pengetahuan tidak lebih banyak daripada siswa SMA,” pendapat ini disampaikan oleh salah seorang blogger pada salah satu postingan di blognya. Dari sini kita dapat menilai bahwa kemampuan berfikir secara logika anak SMA jauh lebih bagus dibandingkan dengan anak SMK. Anak SMK cenderung memilih sebuah langkah secara instan atau cepat tanpa mempertimbangkannya secara lebih dalam.

            Jika untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, lulusan SMK lebih dibatasi ruang lingkupnya jika dibandingkan dengan lulusan SMA. Sehingga rata – rata siswa SMK kesulitan untuk masuk ke perguruan tinggi. Ketika di perguruan tinggi, siswa SMK tidak bisa mengambil jurusan yang berbeda dengan jurusannya dulu di SMK. Kalupun bisa, dia akan kesulitan karena di SMK dia hanya diajrkan materi – materi yang mendalam di jurusannya saja. Sedangkan lulusan SMA bisa lebih bebas untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Mengingat pada saat SMA, materi – materi yang diajarkan mencakup semuanya.

Penegasan Ulang :

            Dengan demikian, siswa lulusan SMK jauh lebih siap kerja dibandingkan dengan SMA. Sehingga biaya yang dikeluarkan lebih hemat. Namun, untuk menentukan pilihan itu semua tergantung dengan minat, kemampuan, serta bakat kita.

Jawaban
Jawaban yang benar diberikan: madypotlot
1. Judul: Pergaulan Bebas
Evaluasi
Zaman sekarang banyak sekali remaja yang terjebak pergaulan bebas. Dimana pergaulan bebas merupakan bentuk perilaku yang menyimpang, dimana kata “bebas” artinya melewati batas, tidak seperti norma orang-orang timur.

Deskripsi Teks
Pergaulan bebas mempunyai dampak yang sangat negatif, misalnya melakukan hal yang melanggar hukum (mabuk dan semacamnya).

Selain itu terdapat pula dampak positifnya yaitu mempunyai banyak teman, belajar cara berkomunikasi, menghormati, mengendalikan diri di tengah masyarakat.

Orang Indonesia sering meniru hal kurang baik dari orang barat seperti berciuman yang dianggap orang barat suatu hal yang wajar.

Pergaulan bebas timbul karena rasa gengsi, nafsu, penasaran, broken home, hidup sendiri, faktor keluarga, kurang iman, dan lainnya.

Selain itu teknologi juga berpengaruh besar terhadap pergaulan bebas, akses internet dan televisi yang kurang diawasi memicu remaja untuk melakukan hal yang tidak baik.

Penegasan Ulang
Ketika kita sudah mengetahui hal penyebab pergaulan bebas, alangkah baiknya orang tua harus lebih mengawasi dan mendidik anaknya agar tidak terjerumus ke jalan yang salah. Dengan memilih tontonan yang baik dan pemanfaatan internet sebaik mungkin.

Jawaban
Jawaban yang benar diberikan: deslin4
Diajar pak ML atau bu MU

Jawaban
Jawaban yang benar diberikan: kanaya4582
Evaluasi. Evaluasi merupakan struktur pertama dalam teks tanggapan kritis yang berisi tentang pernyataan atau gambaran umum yang dipaparkan oleh penulis mengenai konflik yang ada dalam teks.

Deskripsi. Deskripsi adalah bagian kedua yang berisi tentang penjabaran informasi atau pernyataan yang dapat mendukung maupun melemahkan suatu pendapat yang telah dikemukakan sebelumnya

.Penegasan Ulang. Penegasan ulang adalah struktur terakhir teks tanggapan kritis yang berisi mengenai penekanan ulang suatu pendapat terhadap informasi atau data yang sudah diolah dalam deskripsi.

Jawaban
Jawaban yang benar diberikan: kaylaelysiaprasetya
jawabannya panjang cari di gogle saya mgr nulis

Jawaban
Jawaban yang benar diberikan: friska230104
Teks tanggapan kritis tentang pendidikan umumnya memang sangat mudah
kita temukan. Hal ini terjadi karena memang banyak sekali pokok
permasalahan dalam dunia pendidikan yang melatarbelakangi sebuah
perdebatan. Dalam contoh teks tanggapan kritis tentang pendidikan kali
ini kita akan membahas perbedaan dan pilihan antara SMA atau SMK,
langsung saja kita simak artikelnya.

Pendidikan SMA atau SMK?
Mungkin beberapa orang tua atau bahkan kebanyakan orang tua serta siswa
SMP akan merasa bingung jika dihadapkan dengan kedua pilihan ini.
Utamanya mereka yang telah menempuh jenjang SMP hingga kelas 9 yang
notabennya sebentar lagi lulus haruslah lekas menentukan pilihan mau
dibawa kemana pendidikan yang akan mereka ambil. Tentunya pilihan antara
masuk SMA dan masuk SMK tidak poleh dilakukan secara sembarangan dan
gegabah. Baik orang tua maupun siswa haruslah mampu mempertimbangkan
segala aspek dan faktor yang menjadi kelebihan dan kekurangan masing
masing instansi pendidikan tersebut sebelum memilihnya. Lalu apa saja
yang harus dipertimbangkan dalam memilih jenjang pendidikan selanjutnya?

Pertimbangan yang pertama tentunya kita sudah pagam dan tau bahwa
lulusan SMK umumnya lebih siap dan lebih mudah untuk masuk ke dunia
kerja jika kita bandingkan dengan lulusan SMA. Hal ini disebabkan karena
siswa SMK tidak hanya mengenyam pendidikan secara teoritik saja namun
mereka juga dibekali kemampuan berupa praktikum yang notabennya menambah
pengalaman mereka dan bersifat mempersiapkan mereka untuk terjun ke
dunia kerja. Hal ini dapat kita amati dari kegiatan wajib yang pihak SMK
gelar yakni praktek kerja lapangan atau PKL. Secara tidak langsung
orang sering kali mengartikan PKL sebagai magang atau pelatihan kerja.
Maka dari itu saya setuju ketika ada orang yang berkata jika lulusan SMA
harus menempuh pendidikan yang lebih tinggi dengan melanjutkan ke
perguruan tinggi karena memang mereka hanya diajarkan pembelajaran
secara teoritik saja.

Banyak orang beranggapan bahwasanya lulusan SMK hanya akan berakhir
mencari lapangan kerja dan tidak mampu untuk melanjutkan ke perguruan
tinggi. Hal ini tentunya salah besar karena siswa SMK pada dasarnya
tetap dapat melanjutan pendidikannya ke tingkat perguruan tinggi
layaknya lulusan SMA. Hanya saja lulusan SMK memiliki kelebihan dalam
hardskill yakni berupa kemampuan dalam bidang kejuruan yang spesifik,
maka dari itu siswa SMK dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang
perguruan tinggi dengan jurusan sesuai dengan juruannya di SMK. Singkat
kata siswa SMK hanya perlu mendalami pembelajaran semasa SMK ketika
mendaftar di perguruan tinggi yang jurusannya sama dengan sebelumnya.
Namun siswa SMA cenderung hanya diajarkan teoritik saja.

Namun jika kita bandingkan pembelejaran yang terdapat di SMK tidak
seluas pebelajaran di SMA jika ditinjau dari segi materi. Hal ini
disebabkan karena di SMK lebih berkonsentrasi pada satu jurusan kejuruan
saja untuk mempersiapkan lulusannya terjun ke dunia kerja. Lain halnya
dengan siswa SMA yang notabennya diajarkan berbagai materi sesuai dengan
jurusan atau bidang yang diambil. Semisal jurusan yang kita ambil aalah
IPA maka dalam pembelajaran kita akan lebih condong membahas seputar
sains dan matematika. Jika jurusan kita IPS maka kita juga akan lebih
banyak membahas seputar literasi dan pengetahuan umum dan sosial. Tidak
heran jika siswa SMA memiliki pandangan yang luas tentang suatu hal

Jika dihadapkan pada pilihan jangka panjang untuk melanjutkan pendidikan
ke perguruan tinggi, maka siswa SMA cenderung akan dibatasi
pembelajaran dan ruang lingkupnya sehingga siswa SMK harus belajar lebih
ekstra jika ingin melanjutan ke perguruan tinggi jika dibandingkan
dengan siswa SMA. Maka dari itu siswa SMK cenderung sulit untuk masuk ke
perguruan tinggi, Mereka hanya bisa masuk ke perguruan tinggi dengan
mengambil jurusan sesuai dengan jurusan mereka sebelumnya di sekolah.
Andai kata mereka dapat mengambil jurusan yang berbeda maka mereka akan
mengalami kesulitan dalam mengkuti perkuliahan karena semasa di sekolah
mereka hanya dibekali ilmu kejuruan. Sedangkan siswa lulusan SMA yang
cenderung dibekali pengetahuan lebih luas akan mudah bersaing untuk
masuk ke perguruan tinggi dan melanjutkan pendidikan ke jenjang
selanjutnya.

Maka dari itu dapat kita simpulkan bahwa siswa lulusan SMK yang
notabennya telah memiliki hardskill akan jauh lebih siap terjun ke dunia
kerja jika dibandingkand dengan siswa lulusan SMA. Hal ini tentunya
memberikan dampak positif bagi orang tua karena tidak perlu mengeluarkan
biaya lebih. Namun segala keputusan yang akan diambil tergantung pada
minat, skill, serta bakat yang siswa itu miliki.

Leave a Comment